Surat Seorang Ayah Untuk Anaknya
Surat seorang ayah untuk anaknya, juga untuk semua anak-anak dari ayah-ayah lainnya, yang sedang berkembang, dan berjuang untuk menemukan jati dirinya, juga sedang berusaha untuk hidup dan menjadi yang terbaik bagi dirinya sendiri, membanggakan keluarganya dan bermakna bagi masyarakat. Anakku, surat ini khusus untuk dirimu, dan renungkan dengan tenang, resapkan dalam batinmu, dan bagaimanapun keadaanmu sekarang ini, sesibuk apapun dirimu, berusahalah untuk membacanya dengan perlahan, agar dirimu bisa menemukan maknanya, bahkan jauh lebih dalam dari surat ini. Seandainya surat ini bisa kamu temukan maknanya, kamu jalankan dalam kehidupanmu, yakinlah, kalau pun kamu tidak menjadi sukses yang luar biasa, setidaknya kamu tidak akan terpuruk dan terperosok dalam kegagalan hidup. Nasehat yang akan ayahmu sampaikan ini, adalah keinginan dari seorang ayah yang hanya sederhana, namun keluar dari hati yang terdalam…. Satu demi satu, bacalah dan mengertilah maknanya…..
1. Ratusan kebaikan, berbakti adalah yang utama.
Anakku, ketahuilah bahwa berbakti kepada orang tua, bukan berarti harus memberikan uang atau barang berharga, namun cukup sedikit perhatian, sedikit kehangatan dan lemah lembut dalam bertutur kata. Tidak ada orang tua yang sengaja ingin menyusahkan anaknya, bila ada keinginanmu yang tidak bisa dipenuhi oleh mereka, jangan salahkan mereka, karena mungkin itu adalah batas maksimal yang bisa mereka penuhi, berusahalah tetap maju, tetaplah jaga sikap dan perkataanmu, tetaplah berikan perhatian dan kehangatan untuk mereka.
2. Dalam bidang pendidikan, berusahalah untuk mendapatkan pendidikan formal yang setinggi mungkin, karena itu salah satu modalmu untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Memang bukan jaminan kesuksesan, tapi setidaknya itu akan membantu dirimu. Mungkin juga ayahmu tidak mampu memberikan pendidikan formal setinggi yang kamu inginkan, tapi setidaknya mereka telah berupaya, lakukan yang terbaik. Capai setinggi yang kamu bisa, tapi jangan salahkan orang tuamu bila kemampuannya terbatas. Pendidikan itu ada yang formal dan ada yang informal, keduanya sama pentingnya. Carilah bidang pendidikan yang kamu sukai, bukan yang disukai oleh orang lain. Lengkapi juga dengan pengetahuan lainnya, agar pengetahuanmu menjadi lebih lengkap. Tetaplah realistis. Carilah yang paling sesuai dengan keinginanmu, tapi lihat juga keadaannya. Jangan paksakan kehendak. Yang penting, pendidikanmu harus melengkapi pola pandang kehidupanmu. Jangan sampai pendidikanmu menjadi sia-sia karena kenyataannya dirimu tidak bisa menerapkan dalam kehidupanmu yang positif.
3. Tentang lingkungan pergaulan. Ketahuilah anakku, kehidupanmu kelak, ditentukan oleh lingkungan pergaulanmu. Kalau kamu benar dalam memilih lingkungan pergaulanmu, kehidupanmu kelak juga menjadi benar, begitu juga sebaliknya. Teman-teman dimana kamu sering berkumpul, bermain dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya, secara langsung akan mempengaruhi dirimu. Maka, pilihlah lingkungan pergaulan di kalangan teman-teman yang baik. Jangan segan ataupun takut untuk menolak ajakan teman-temanmu yang negatif. Misalnya mabuk-mabukan, pergaulan bebas, pemakaian narkoba, dan hal-hal negatif lainnya. Jangan lakukan dan jangan coba lakukan. Tinggalkan teman-teman yang begitu. Karena sekali kamu terjerumus, sulit akan bisa kembali, dan kamu akhirnya hanya akan menjadi sampah masyarakat. Carilah lingkungan teman-teman yang positif, teman-teman yang giat dalam pendidikan, giat dalam berusaha, teman-teman yang selalu bisa saling membantu, memberi pandangan-pandangan yang baik, teman-teman yang punya moralitas yang baik. Dirimu juga harus bisa menjadi seorang teman yang baik di lingkungan pergaulanmu, seorang teman yang selalu terbuka untuk memberikan bantuan bagi lainnya yang membutuhkan. Ada pepatah mengatakan, di rumah menggantungkan pada orang tua dan keluarga, di luar menggantungkan pada teman dan sahabat. Betapa pentingnya teman-teman bagi kehidupan kita. Sahabat yang baik akan saling mendukung, saling menunjang, saling memberikan efek positif. Jangan anggap dirimu tidak membutuhkan teman. Kita tidak bisa hidup sendiri, perluaslah pergaulan. Dalam membina hubungan di masyarakat, ingatlah bahwa kamu harus mau dan bersedia mengulurkan tanganmu terlebih dahulu, barulah orang lain mau menerimanya. Jangan sombong, jangan tinggi hati, jangan mau menang sendiri. Kalau kamu rendah hati dan bisa memberikan perhatian pada teman-temanmu. Maka kamu akan memiliki banyak teman. Teman-temanmu yang baik, mungkin suatu saat akan menjadi orang yang bisa memberi pertolongan atau jalan keluar ketika dirimu mengalami kesulitan.
4. Tentang berkarya dan bekerja. Suatu saat nanti, ketika dirimu sudah memulai karier dan pekerjaanmu. Ingat pesan ayah, jangan hanya bekerja “demi mendapatkan uang”. Ketika kamu bekerja menjadi karyawan orang lain, jangan selalu perhitungan. Jangan hanya menuntut imbalan uang, tapi tunjukkan prestasi yang terbaik, bekerjalah seolah itu perusahaanmu sendiri. Ketika kamu bekerja usaha sendiri, atau menjadi atasan, jangan menekan bawahanmu, karena bawahanmu adalah mitra usahamu, dan kalau usahamu maju, buatlah bawahanmu juga ikut lebih sejahtera. Bekerjalah pada bidang yang memang benar-benar kamu sukai dan kamu cintai, sehingga kamu bisa bekerja dengan tetap dalam kondisi suka cita, meskipun mungkin fisik dan pikiranmu lelah. Kalau dirimu mencintai apa yang kamu kerjakan, kesuksesan akan mengikuti dirimu. Bekerjalah bukan hanya demi keuntungan dan uang belaka, karena apabila hasil kerjamu bermanfaat bagi orang banyak, pastilah keberuntungan akan menyertai dirimu.
5. Ketika dirimu hendak mencari pasangan hidup dan berkeluarga kelak, banyaklah bergaul dan berteman, carilah eman-teman yang baik dengan lingkungan pergaulan yang baik. Ketika dirimu mulai menemukan orang yang menarik hatimu, janganlah terlalu cepat menyatakan cintamu, karena untuk menuju hubungan yang serius, kamu perlu mempertimbangkan dan mengetahui banyak hal tentang calon pasangan hidupmu. Ada pepatah mengatakan, ketika mencari calon pasangan hidupmu, bukalah kedua matamu. Itu maknanya telitilah, bijaksanalah, carilah yang terbaik. Yang utama adalah carilah yang karakternya baik, latar belakang keluarga yang baik, pendidikan moral yang baik. Jangan sembarang menyatakan cinta, apabila belum benar-benar yakin dengan pertimbangan yang matang, karena ayah tidak ingin kamu menyakiti hati orang lain dengan atas dasar cinta yang tak pasti. Setelah kelak kamu sudah menemukan pasangan hidup dan berkeluarga, tutuplah sebelah matamu. Itu artinya, harus lebih banyak toleransi, pemahaman, pengertian, dan kamu mungkin akan mulai menemukan banyak kelemahan-kelemahannya. Saat itu, bukan saatnya lagi memperbesar dan mempersoalkan kelemahan masing-masing pihak, tapi yang penting adalah berusaha saling memahami, saling mendukung, saling berbagi berdasar cinta yang kalian sudah komitmen kan. Komunikasi yang baik dan berkualitas, komunikasi hati ke hati, menjadi dasar untuk kelangsungan kehidupan rumah tangga. Kalau suatu saat kelak dalam keluargamu ada masalah, ingatlah, jangan sekalipun keluar kata-kata ingin berpisah atau bercerai. Jangan sekali-kali keluar kata-kata itu. Karena awalnya kalian mau menjadi satu, ingin mencapai kebahagiaan. Ingat tujuan awal kalian untuk bersatu itu. Masalah-masalah yang timbul hanyalah gelombang-gelombang yang wajar. Kalau kamu sebagai suami, jangan sampai menggunakan kekerasan fisik dan kasar terhadap istrimu, berilah kasih sayang. Kalau kamu sebagai istri, jagalah kehormatan suamimu dan bersikaplah lembut, jangan berkata kasar. Itulah kunci membina keluarga yang abadi dan bahagia.
6. Pasang surutnya kehidupan, adalah sesuatu yang sangat wajar. Hadapilah dengan penuh perhatian. Ketika sedang di atas janganlah sombong, ketika sedang di bawah janganlah putus asa. Kehidupan manusia itu, bukan saja takut salah jalan ketika berjaya, tapi juga jangan terpuruk ketika sedang jatuh. Maka dari itu, tetaplah jaga keseimbangan dalam kehidupanmu. Tetaplah hidup dengan sederhana, jangan terlalu berlebihan berambisi, karena itu akan mudah menjerumuskan dirimu. Jangan juga terlalu pesimis, karena akan memadamkan semangatmu. Hiduplah dengan batin yang tenang, pikiran yang jernih, dan selalu positif memandang kedepan. Bekerjalah dengan semangat dan keras, tidak ada yang mudah dalam kehidupan, jadi jangan selalu meremehkan semua hal.
7. Dalam hal menjaga fisik dan kesehatan. Mungkin saat ini kamu merasa sehat, merasa kuat, merasa selalu prima. Itu adalah anugrah yang harus kamu syukuri. Tapi perjalanan kehidupan manusia, pada saatnya nanti, kesehatannya seperti sebuah grafik yang ada saatnya pasti mulai menurun, sejalan dengan waktu dan umur. Ketika masih muda, jagalah dengan baik, makan dan istirahat, berolahraga, semuanya harus kamu perhatikan, jangan sampai menyesalinya nanti. Setidaknya, selain pengetahuan umum tentang menjaga kesehatan, satu hal penting adalah berlatihlah ilmu bela diri, karena suatu saat nanti, itu akan berguna untuk menyelamatkan dirimu. Apapun ilmu beladirinya, belajarlah. Bukan untuk bertindak brutal dan mencari masalah, tapi untuk melindungi diri sendiri suatu saat bila diperlukan. Bila badanmu sehat, jiwamu juga akan sehat.
8. Anakku, dalam menjalani hidup ini, peganglah beberapa prinsip berikut ini juga. Dalam berhubungan dengan orang lain, kamu harus punya kesungguhan hati dan kejujuran. Dalam bekerja, kamu harus giat dan cerdas. Dalam menggunakan keuangan, kamu harus hemat tapi tidak kikir. Kamu harus bisa dipercaya, dan jagalah martabatmu jangan sampai hancur karena ketidak jujuran, karena pengkhianatan yang kamu lakukan. Mungkin ketika kamu sudah melakukan segalanya dengan benar dan hati-hati, kamu masih mengalami masalah dan kesulitan besar, itu adalah musibah dari nasib yang harus kamu jalani. Tapi kalau hatimu memang bersih dan benar, jalan terang pasti akan muncul kembali. Tetaplah berjalan dalam kebenaran, tetaplah berjuang dengan cara-cara yang benar. Gunakan kecerdasanmu untuk menghadapi kesulitan hidup, jangan pasrah dan menyerah. Kalau kamu yakin bisa mengatasi suatu masalah, dan menjalankan dengan pertimbangan yang baik, didukung oleh teman-teman yang positif,apakah kamu masih ragu-ragu akan tetap gagal mengatasi masalah itu ?
9. Anakku, dalam kehidupan ini, jadilah orang yang murah hati, jagalah kejernihan dan kebeningan batinmu. Jangan takut untuk “memberi” , karena semua yang kita miliki adalah “pemberian”. Jangan selalu memikirkan untung dan rugi, karena hidup itu adalah anugerah. Bukan karena masalah-masalah yang kita hadapi itu mudah lalu kita yakin bisa mengatasinya, tapi karena kita yakin dan berusaha keras, maka masalah-masalah menjadi terlihat mudah untuk diatasi. Kalau kita selalu merasa optimis, rintangan hidup seakan tidak terasa. Tersenyumlah, maka semua akan membaik. Bila dirimu tidak bisa membantu orang lain, setidaknya jangan menyulitkan orang lain. Bila dirimu tidak bisa menjadi terang benderang seperti matahari, kamu tetap bisa menjadi lentera dan tetap bisa memberikan cahaya bagi orang lain. Anakku, semoga surat ayah ini, bisa selalu kamu baca dan renungkan. Jadilah dirimu sendiri, jadikanlah hidupmu yang bermakna, ayah akan selalu bangga pada dirimu.
Dari ayah, yang selalu ada dalam hatimu.
Comments
Post a Comment